BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Ping-pong
(juga disebut "tenis meja") adalah sejenis olahraga dan permainan
indoor yang populer. Pemain akan memukul bola yang mondar mandir di atas sebuah
meja yang memiliki jaring di tengahnya menggunakan pemukul atau bet. Pemain
hanya bisa memukul bola tersebut setelah bola dipantulkan sekali di bagiannya,
dan harus mengembalikannya agar pantulan ke bagian lawan. Permainan ini bisa
dimainkan secara tunggal atau ganda. Permainan ini cepat dan membutuhkan reaksi
cepat. Permainan yang mahir bisa memberikan "putaran" pada bola, yang
membuatnya memantul pada arah yang sulit diperkirakan, sekaligus sulit dibalas. Dalam tenis meja banyak berbagai pukulan salah satunya service. Service
adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk memulai atau membuka permainan dengan
tiap bagian alat pemukul memulai bagian atas net, setelah bola dilambungkan
pada daerah service.
I.2
Rumusan Masalah
Pada latar
belakang diatas dapat disimpulan dalam rumusan masalah sebagai berikut :
A.
Apa
yang dimaksud service?
B.
Apa
saja macam pukulan service dan tekniknya?
C.
Bagaimana
cara pengambilan bola!
I.3 Tujuan
A.
Untuk
memenuhi tugas dari dosen mata kuliah yang bersangkutan
B.
Menjelaskan
apa, macam, dan teknik dalam melakukan pukulan service
C.
Menjadikan
salah satu referensi atau sumber pengajaran untuk pembaca.
I.4 Metode penulisan
Pembuatan
makalah ini kami mengunakan metode membaca buku catatan yang sudah direvisi
oleh dosen, dan menggunakan metode internet, untuk menyempurnakan makan ini.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian
Service
Service adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk
memulai atau membuka permainan dengan tiap bagian alat pemukul memulai bagian
atas net, setelah bola dilambungkan pada daerah service. Dapat pula ditambahkan
bahwa service merupakan tindakan pertama dalam permainan dan juga sebagai
serangan pertama kali bagi pemain yang melakukan service yang sukar atau sulit
diterima oleh pihak lawan dapatlah dipakai suatu senjata untuk mengadakan suatu
serangan. (Drs. Soetomo, 1985 : 553).
II.2 Macam-macam
Service
Di dalam permainan tenis meja ada 2 macam service yaitu
1. Service
Forehand
Service Forehand adalah service yang dilakukan dengan bagian depan
bet/raket, di sebelah kanan badan bagi seorang pemain yang memegang bet dengan
tangan kanan atau sebelah kiri badan bagi seorang pemain kidal.
2. Service
Backhand
Service Backhand adalah Service yang dilakukan dengan menggunakan bagian
belakang kepala bet/raket. (Nupitupulu, 1982 : 10).
II.3 Tehnik
service forehand dan tehnik Backhand
Apabila
bet/raket dengan meja membentuk sudut 90, maka posisi bet tersebut tegak lurus.
Jika sudutnya lebih kecil 90, maka kedudukan bet tersebut tertutup. Sedangkan
jika dudutnya lebih besar dari 90, maka kedudukan bet tersebut terbuka.
Adapun
cara melakukan service forehand dan service backhand adalah sebagai
berikut
1.
Tehnik Service Forehand
·
Posisi Kaki, Service forehand memiliki sikap dasar
badan agak condong ke arah meja, dengan pengertian bahwa kaki kiri berada di
depan, (bagi yang tidak kidal).
·
Posisi Lengan, Lengan atas membentuk sudut kecil
dengan tubuh lengan bahwa mengarah ke bawah.
·
Posisi Bet, Saat melakukan service bet terbuka,
maksud dari bet terbuka adalah waktu perkenaan bola posisi bagian depan bet
menghadap ke depan.
·
Gerakan service dilakukan dari bawah ke atas, dari
kanan ke kiri, dari belakang ke depan. Lengan bawah mengkhiri gerakanya di
depan dahi. Jadi selama melakukan pukulan lengan bawah membentuk sudut lebih
kecil.
2. Tehnik Service Backhand
·
Sikap Posisi Kaki, Kedua kaki berdiri paralel
dengan meja.
·
Sikap Lengan, Lengan mengarah ke depan, lengan
bawah membentuk sudut yang lebih besar. Tangan yang memegang bet lebih dekat
dengan tubuh dari pada siku.
·
Posisi Bet, Selama melakukan service bet terbuka.
Pada waktu melakukan service posisi bagian depan bet menghadap ke depan.
·
Gerakan Service, Gerakan service dilakukan dari
belakang ke depan, dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah.
·
Pengembalian Bola, Dalam usaha mengembalikan bola
pada dasarnya adalah tidak memberikan kesempatan pada para pemain untuk
mematikan bola tersebut.
Selain dari kedua dasar dan
gerakan service yang disebutkan di atas maka terdapat beberapa hal lagi yang
perlu diperhatikan dalam melakukan service forehand dan service backhand
diantaranya yaitu :
A.
Pandangan
Pada
pelaksanaan service kita hendaknya melihat arah bola lambung karena kita
menginginkan bola yang dipukul dapat melambung dengan baik dan akurat. Setelah
kita mengarahkan pandangan ke bola selanjutnya arah pandangan beralih ke
sasaran yang kita kehendaki/tuju. Dengan melakukan hal tersebut berarti kita
juga telah melakukan service perlu kosentrasi dengan baik.
B.
Melempar bola ke atas
Melempar
bola ke atas dalam setiap jenis service merupakan syarat yang terpenting di
dalam peraturan tenis meja. Bola
yang tidak dilambungkan akan dianggap tidak syah atau service gagal, karena
melempar bola merupakan tahapan pertama yang selanjutnya disusun dengan memukul
bola (Hitting The Ball). Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak kita
inginkan lemparan harus dilakukan secara baik yaitu : bola diletakkan pada
tangan (telapak) tangan kiri dengan jari-jari tertutup kecuali ibu jari dan bola
dilambungkan ke atas dengan sudut tidak boleh lebih dari 45O dari garis
vertikal baru kemudian dipukul.
C.
Ayunkan tangan pada saat memukul bola
Ayunan
tangan yang baik sangat diperlukan sekali di dalam menyajikan service, karena
ayunan tangan merupakan gerakan awal untuk memukul maupun untuk menentukan
sasaran yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik di dalam penyajian
service, ayunan tangan (bet) dan lambung bola harus tepat dan terkoordinasikan.
D.
Saat perkenaan(Inpect) bola dengan bet
Bersamaan
dengan turunnya bola dari ketinggian, saat itulah perkenaan bola dengan bet.
Pada saat bet menempel atau membentur bola, komponen ke depan lebih besar dari
komponen ke atas, agar bola berjalan menuju ke depan dan keras.
E.
Gerakan lanjut/akhir
Setelah
pekenaan bola teruskan gerakan lengan ke depan samping berhenti di depan kiri
atau di depan dahi jadi gerakan lanjut ini yang mengangkat bola untuk melewati
jaring dan selanjutnya memantul pada meja lawan. (Drs. Soetomo, 1985 : 554 –
556).
II.4 Pengambilan Bola
1. Pada
saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk ke
daerah lawan, maka harus di ulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih
terkena net juga maka point untuk lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net
dan masuk ke daerah kita, maka point untuk lawan.
2. Pada
saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat dipukul, maka
serven boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja pertandingan. Kalau bola
menyentuh meja pertandingan, maka point untuk lawan.
3. Pada
saat pertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2 (dua)
point.
4. Pertandingan
dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2 game maka
dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan point sebanyak 21
point/angka.
5. Selama
pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh meja
pertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan. Dan apabila bola menyentuh tangan
(tidak disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap
dilanjutkan.
6. Apabila
bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan tetap dilanjutkan.
7. Untuk
menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada setiap
pertandingan, dilakukan dengan menebak keberadaan bola dibawa meja yang
disembunyikan oleh wasit. Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya, yang
berhak melakukan serve lebih dulu adalah orang yang menerima bola (bukan yang
serve) pada akhir game sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Service adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk
memulai atau membuka permainan.
Di dalam
permainan tenis meja ada 2 macam yaitu forehand dan backhand. Tehnik service forehand dan tehnik Backhand apabila
bet/raket dengan meja membentuk sudut 90, maka posisi bet tersebut tegak lurus.
Jika sudutnya lebih kecil 90, maka kedudukan bet tersebut tertutup. Sedangkan
jika dudutnya lebih besar dari 90, maka kedudukan bet tersebut terbuka.
Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2 game
maka dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan point
sebanyak 21 point/angka.
III.2 Saran
Setelah
membaca dan memahami dari judul diatas, semoga bias berguna dan bermanfaat
sebagai pegetahuan. Setelah membaca saran dan kritik sangat diharapkan untuk
menyempurnakan makalah yang akan dating.
.
DAFTAR
PUSTAKA
Joni
Lech, Bimbingan Bermain Tenis Meja, Mutiara Jakarta, tahun 1990.
Napitupulu, Permainan Tenis Meja, Jakarta, tahun 1979.
Soetomo, Tenis Meja, Penerbit PT. Sastra Hudaya, tahun 1981.
https://www.google.com/search?q=tenis+meja&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar